Kunci Hidup Bahagia
Kita sudah sering dan berulang kali mengucapkan do’a “Ya Rabb, berilah kami kebaikan/kebahagiaan di dunia dan kebaikan/kebahagiaan di akhirat dan jauhkanlah kami dari api neraka”, seorang muslim sangat percaya dengan negeri akhirat karena itulah satu satunya tempat kembali, jika anda ragu, cobalah berhenti sejenak dan berpikir betapa sempurnanya penciptaan langit dan bumi, bahkan pada diri kita sendiri terdapat banyak tanda-tanda kekuasaanya.
Apakah manusia mengira kami menciptakannya sia-sia?
Semakin dalam pemikiran anda, itu akan membawa pada kenyataan bahwa penciptaan manusia tidaklah mungkin berakhir hanya di dunia, jika semua berakhir di sini, betapa sia-sianya hidup kita, mengingat segala kepayahan yang telah kita lalui.
Jadi apakah ada kebahagiaan di dunia?
Tentu saja, karena do’a pertama di atas diajarkan langsung oleh Allah di dalam Al-Qur’an, tidak mungkin Allah meminta kita melakukan sesuatu yang sia-sia. Namun di mana letak kebahagiaan itu?
Jawabannya ada pada rasa “syukur”. Bahkan saya pernah bertanya kepada LLM (chatGPT, gemini, grok, claude) yang merupakan LLM terbaik saat ini, mereka serentak menjawab bahwa jika kebahagiaan hanya ada satu kata, maka kuncinya ada pada “syukur”, mungkin setiap orang berbeda beda dalam memaknai syukur, ada yg merasa syukur baru akan terucap dari lisannya jika mendapatkan rezeki yang luar biasa banyak, namun pernahkan anda sadar betapa mahal oksigen yang anda hirup tanpa membayar sepeserpun?
Mungkin ada yang berkata, semua juga menghirup oksigen dengan gratis, di sinilah letak masalahnya, kata syukur terasa sangat jauh jika kita mencoba membandingkan diri dengan orang lain, maha benar Allah melalui lisan Rasulnya yang bersabda “lihatlah kepada yang di bawah kalian, dan jangan lihat/membandingkan dengan yang di atas kalian, agar itu tidak membuat kalian meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian”.
Sebagai penutup, hindarilah dari membanding-bandingkan diri dengan orang lain, bahkan mungkin apa yang anda lihat pada diri mereka hanya kenikmatannya saja, setiap manusia punya cobaannya sendiri, daripada membandingkan diri dengan orang lain, cobalah berbenah diri.